Sabtu, 30 Juli 2011

The Six Pillars of Character®


The CHARACTER COUNTS! approach to character education doesn't exclude anyone. That's why we base our programs and materials on six ethical values that everyone can agree on — values that are not political, religious, or culturally biased. Use the points below to help young people understand the Six Pillars, and use the mnemonic devices at right to help them remember.
For a more detailed discussion of the Six Pillars, consult our book, Making Ethical Decisions, reprinted in part here.

Trustworthiness

Be honest • Don’t deceive, cheat, or steal • Be reliable — do what you say you’ll do • Have the courage to do the right thing • Build a good reputation • Be loyal — stand by your family, friends, and country

Respect

Treat others with respect; follow the Golden Rule • Be tolerant and accepting of differences • Use good manners, not bad language • Be considerate of the feelings of others • Don’t threaten, hit or hurt anyone • Deal peacefully with anger, insults, and disagreements

Responsibility

Do what you are supposed to do • Plan ahead • Persevere: keep on trying! • Always do your best • Use self-control • Be self-disciplined • Think before you act — consider the consequences • Be accountable for your words, actions, and attitudes • Set a good example for others

Fairness

Play by the rules • Take turns and share • Be open-minded; listen to others • Don’t take advantage of others • Don’t blame others carelessly • Treat all people fairly

Caring

Be kind • Be compassionate and show you care • Express gratitude • Forgive others • Help people in need

Citizenship

Do your share to make your school and community better • Cooperate • Get involved in community affairs • Stay informed; vote • Be a good neighbor • Obey laws and rules • Respect authority • Protect the environment • Volunteer

Source : charactercounts.org

Kissing, Necking, Petting, dan Intercourse

Pernah dengar istilah-istilah itu?
Kissing = Berciuman biasanya identik dengan ciuman di bibir (cium tangan orang tua dan cium di jidat dari orangtua tidak termasuk). Cipika-cipiki (cium pipi kanan- cium pipi kiri), sampai french kiss.

Necking = Secara bahasa artinya berpelukan (bukan pelukan kemenangan para pemain olahraga, bukan pelukan saat sedih, bukan pelukan dari orangtua ke anak). Kata wikipedia tidak hanya terbatas pada leher. Jadi bisa saja sampai telinga dan sekitarnya.

Grinding = Saling menggesek-gesekkan tubuh dengan tekanan secara bersamaan di ddaerah rangsangan seksual dengan berpakaian (juga disebut dry humping).

Petting = Menyentuh dan memijat daerah rangsangan seksual dengan berpakaian (Rabaan atau petting). Menyentuh penis dan memijat daerah rangsangan seksual dibalik pakaian (petting kelas berat) (Wikipedia). Menggesek-gesekkan penis pada vagina tanpa memasukkan juga merupakan petting

Intercourse = Secara tradisional (biasanya) artinya hubungan seks ( masuknya penis pada vagina). Dalam perkembangannya ada berbagai macam intercourse (seks, anal, dll).

Kita tidak akan membahas tentang bagaimana proses terjadinya. Sudahkah melakukan minimal salah satu?
"janganlah mendekati zina..." nah ini kronologisnya (kecuali ada unsur paksaan dan kejahatan).

Pertama akan terjadi kissing. Biasanya tahap paling pertama dari apa yang disebut pacaran. masih adakah yang pacaran hanya berjalan berdua dengan pegangan tangan dan bercana tawa? Saat ini godaan yang paling berat sebenarnya ada di sini. Selama bisa menjaga untuk menghindari kissing maka tahap-tahap selanjutnya tidak akan terjadi. Kissing sering dijadikan alasan untuk mengetahui bahwa seseorang benar-benar sedang berpacaran.
Setelah beberapa hari atau bulan dalam tahap kissing biasanya rasa ingin tahu menyebabkan pasangan sering menggoda untuk melakukan lebih dari kissing. Mulailah pepindahan bibir. Biasanya hanya mendarat di sekitar wajah kali ini mulai mengubah arah sasaran. Sasaran paling empuk adalah leher. Kenapa leher? Karena leher mempunyai daya rangsang baik bagi pria maupun wanita (jangan coba sebelum menikah). Rasa geli yang ada saat leher dicium akan merambat ke bagian-bagian tubuh yang lain. Biasanya ke otak dan ke syaraf kemaluan. Ciuman-ciuman yang awalnya iseng menjadi kebiasaan yang kemudian ditolerir oleh pasangan. Kegiatan ini disebut necking. Mulai dari leher naik ke telinga atau berputar ke tengkuk merupakan jurus awal dalam melakukan necking. Saat pasangan mulai terlenan dengan kebiasaan ciuman di sekeliling leher, tangan mulai beraksi dengan meraba-raba bagian tubuh. Mulai dari rambut(biasanya dari awal sudah dilakukan), semakin turun-semakin turun hingga melewati leher.
Saat mulai ada keinginan untuk melakukan necking seharusnya menjadi sirene tanda bahaya bahwa gaya pacaran yang dijalani sudah mulai TIDAK SEHAT (kecuali pacaran setelah menikah). Saat itu kedua orang yang berhubungan harus menyadari arah dari hubungan yang dibangun. Jangan sampai ada penyesalan setelah semuanya terjadi. Perlu pemikiran yang matang dan banyak sekali introspeksi dalam melanjutkan hubungan yang dibangun.


Seandainya secara sadar berkeras untuk melanjutkan apa yang telah dimulai hendaknya segera hubungi KUA terdekat. Paling tidak siapkan kondom untk berjaga-jaga selama beberapa bulan kedepan. Hal yang akan ditulis berikut hanya bertujuan sebagai peringatan dan tidak dianjurkan untuk dilakukan SEBELUM MENIKAH!!!

Apa yang terjadi saat necking? Tentunya saat itu berbagai rayuan maut telah dilancarkan seorang pria untuk merayu pasangan. Mulai dari rasa sayang, putus, mencoba hal baru, agar tidak kampungan, dll (anda bisa mengetahuinya). Seandainya memang belum cukup mapan dan belum mantap sebaiknya jangan lakukan paling parah hanya patah hati beberapa hari lalu selesai. Daripada menyesal selamanya.
Tangan pasangan yang mulai bergerak menuju sasaran berikutnya akan membuat semuanya terlambat saat sudah mulai tersadar. Pertama leher, kemudian punggung, bergerak maju menuju salah satu kebanggaan dan kehormatan wanita yaitu payudara. Disini akan memakan waktu lama karena secara naluri pria sangat suka berlama-lama disana. Dari pertama necking sampai tahap selanjutnya dapat memakan waktu lama bisa juga sebentar. Namun saat seorang pria telah berhasil membobol payudara biasanya hampir setiap bertemu pasti akan disentuh. Jangan kaget dan menyesal. Hentikan saat masih bisa.
Grinding termasuk bagian dari petting. Pada saat pertama melakukan petting hanya coba-coba. Setelah itu akan ketagihan. Sex is like a drug. Seks itu seperti narkoba. Sekali mencoba akan ada keinginan untuk mencoba lagi. Saat sudah terbiasa melakukan akan ada rasa hampa saat tidak melakukannya dan tidak ada rasa puas saat melakukannya. Hampa. Bukan karena seks itu membosankan tapi makna dari hubungan seks telah hilang. Petting yang semula hanya bumbu justru menjadikan hubungan terasa hambar. Akibatnya tentu dapat diprediksi. Jika saat pertama melakukan hanya dry humping dengan masih berpakaian maka akan berlanjut menjadi heavy petting. Saat ini telah ada resiko kehamilan.
Jangan pernah termakan omongan bahwa petting tidak bisa menyebabkan kehamilan. Selalu ada resiko kehamilan saat sperma bermain dengan sel telur. Contohnya : jika tangan yang tanpa sengaja terkena sperma lalu digunakan untuk menggosok vagina maka sperma dapat ikut masuk dan mungkin bisa membuahi sel telur.
Kalau petting saja bisa menimbulkan kehamilan, maka tidak perlu ditanyakan apakah intercourse bisa menyebabkannya. Kecuali ada masalah dengan kondisi badan maka intercourse adalah awal dari adanya manusia (kecuali Adam dan Hawa). Apa dianggap anak manusia berasal dari batu atau burung bangau yang membawa bayi dari entah dimana? Tidak.
Manusia berasal dari bertemunya sel sperma dan sel telur. Cara alami dan paling umum adalah intercourse (kawin suntik/kloning tidak termasuk). Tahap puncak dari hubungan seks adalah intercourse. Secara tradisional intercourse digunakan untuk meneruskan keturunan. Saat ini intercourse digunakan untuk berbagai tujuan. Bahkan ada penelitian yang mengatakan seks baik untuk kesehatan.
Seks yang pada lalu menjadi makna bagi intercourse yaitu masuknya penis pada vagina telah mengalami perubahan seiring dengan berjalannya waktu. Saat ini proses seksual dapat dikatakan mulai dari kegiatan mencium pasangan hingga "silaturahmi kelamin". Jadi saat berciuman sebenarnya kita telah melakukan hubungan seks. Hanya saja kissing merupakan aktifitas seks paling ringan tetapi juga paling berbahaya karena semua bermula dari Kissing.

Setelah membaca dan memahami apa yang ditulis diharapkan pemahaman dan kesadaran akan seks meningkat. Hal ini perlu agar berbagai kasus aborsi tidak terjadi di Negara ini. Sudahkah melakukan salah satu atau beberapa kegiatan diatas? Hentikan segera jika belum siap untuk berkomitmen.

Penyakit Menular Seksual

Penyakit menular seksual adalah penyakit yang menyerang manusia dan binatang melalui transmisi hubungan seksual, seks oral dan seks anal. Kata penyakit menular seksual semakin banyak digunakan, karena memiliki cakupan pada arti' orang yang mungkin terinfeksi, dan mungkin mengeinfeksi orang lain dengan tanda-tanda kemunculan penyakit. Penyakit menular seksual juga dapat ditularkan melalui jarum suntik dan juga kelahiran dan menyusui. Infeksi penyakit menular seksual telah diketahui selama ratusan tahun. (wikipedia)

Berikut ini akan dipaparkan sepuluh faktor resiko teratas yang berpengaruh pada peluang Anda terkena PMS.

1. Seks tanpa pelindung
Meski kondom tidak seratus persen melindungi Anda, ia tetap merupakan cara terbaik untuk menghindarkan Anda dari infeksi. Penggunaan kondom dapat menurunkan laju penularan PMS. Selain selibat, penggunaan kondom yang konsisten adalah proteksi terbaik terhadap PMS. Biasakanlah memakai kondom.
2. Berganti-ganti pasangan
Anda tidak perlu belajar matematika untuk mengetahui bahwa semakin banyak pasangan seksual Anda, kian besar kemungkinan Anda terekspos suatu PMS. Apalagi, orang yang suka berganti pasangan cenderung memilih pasangan yang suka berganti pasangan pula. Jadi, Anda tidak lepas dari pasangan-pasangannya pasangan Anda.
3. Mulai aktif secara seksual pada usia dini
Kaum muda lebih besar kemungkinannya untuk terkena PMS daripada orang yang lebih tua. Ada beberapa alasannya, yaitu wanita muda khususnya lebih rentan terhadap PMS karena tubuh mereka lebih kecil dan belum berkembang sempurna sehingga lebih mudah terinfeksi. Kaum muda juga tampaknya lebih jarang pakai kondom, terlibat perilaku seksual beresiko dan berganti-ganti pasangan.
4. Pengggunaan alkohol
Konsumsi alkohol dapat berpengaruh terhadap kesehatan seksual. Orang yang biasa minum alkohol bisa jadi kurang selektif memilih pasangan seksual dan menurunkan batasan. Alkohol dapat membuat seseorang sukar memakai kondom dengan benar maupun sulit meminta pasangannya menggunakan kondom.
5. Penyalahgunaan obat
Prinsipnya mirip dengan alkohol, orang yang berhubungan seksual di bawah pengaruh obat lebih besar kemungkinannya melakukan perilaku seksual beresiko/tanpa pelindung. Pemakaian obat terlarang juga memudahkan orang lain memaksa seseorang melakukan perilaku seksual yang dalam keadaan sadar tidak akan dilakukan. Penggunaan obat dengan jarum suntik diasosiasikan dengan peningkatan resiko penularan penyakit lewat darah, seperti hepatitis dan HIV, yang juga bisa ditransmisikan lewat seks.
6. Seks untuk uang/obat
Orang yang menjual seks untuk mendapatkan sesuatu posisi tawarnya rendah sehingga sulit baginya untuk menegosiasikan hubungan seksual yang aman. Kemudian, pasangan (pembeli jasa) memiliki resiko terinfeksi PMS yang lebih besar. Jadi, baik pembeli maupun penjual sama-sama dirugikan.
7. Hidup di masyarakat yang prevalensi PMS-nya tinggi
Ketika seseorang tinggal di tengah komunitas dengan prevalensi PMS yang tinggi, ketika berhubungan seksual (dengan orang di komunitas itu) ia lebih rentan terinfeksi PMS.
8. Monogami serial
Monogami serial adalah mengencani/menikahi satu orang saja pada suatu masa, tapi kalau diakumulasi jumlah orang yang dikencani/dinikahi juga banyak. Contoh gampangnya (yang juga banyak terjadi di masyarakat kita) adalah orang yang doyan kawin-cerai. Perilaku begini juga berbahaya, sebab orang yang mempraktekkan monogami serial berpikir bahwa mereka saat itu memiliki hubungan eksklusif sehingga akan tergoda untuk berhenti menggunakan pelindung ketika berhubungan seksual. Sebenarnya monogami memang efektif mencegah PMS, tapi hanya pada monogami jangka panjang yang kedua pasangan sudah dites kesehatan reproduksi.
9. Sudah terkena suatu PMS
Kalau Anda sudah pernah berkenalan langsung dengan suatu PMS (apalagi sering), Anda lebih rentan terinfeksi PMS jenis lainnya. Iritasi atau lepuh pada kulit yang terinfeksi dapat menjadi jalan masuk patogen lain untuk menginfeksi. Karena Anda sudah pernah terinfeksi sekali, bisa jadi ada faktor tertentu dalam gaya hidup Anda yang beresiko.
10. Cuma pakai pil KB untuk kontrasepsi
Kadang orang lebih menghindari kehamilan daripada PMS sehingga mereka memilih pil KB sebagai alat kontrasepsi utama. Karena sudah merasa terhindar dari kehamilan, mereka enggan memakai kondom. Ini bisa terjadi ketika orang tidak ingin menuduh pasangannya berpenyakit (sehingga perlu disuruh pakai kondom) atau memang tidak suka pakai kondom dan menjadikan pil KB sebagai alasan. Yang jelas, perlindungan ganda (pil KB dan kondom) adalah pilihan terbaik…meski tidak semua orang melakukannya.

resep.web.id